Kamis, 14 Februari 2008

[Liputan kuliner ]Lumpur yang mak nyoss





[Liputan kuliner ]Lumpur yang mak nyoss

Memang banyak sekali hidangan / kuliner yang tersaji di kota pahlawan ini, salh satunya adalah kue Lumpur. Ini adalah jajanan pasar yang kerap kita jumpai di sekitar kita, orang biasa menyebutnya jajanan pasar.

Di pusat kota tak jauh dari paar juga, tepatnya pasar keputran mungkin tak banyak orang yang tau darimana asal kue/ jajanan ini dibuat . yang kita tau terkadang ketika kue itu sudah terhidang di warung, atau pasar. Pasar keputan memang pasar sayur yang sudah terkenal sekali namun dibalik fenomena ini ada sisi lain disamping penjual sayur , yaitu penjual kue Lumpur. Ketika kita melintas di sekitar jalan urip sumoharjo arah basuki rachmad perjalanan saya kali ini ke tempat pusat jajanan di Jl. Keputran panjunan I / 66.

Memang berbeda dengan kebanyakan tempat lainnya ,begitu kita memasuki tempat ini memang. Kurang lebih 200 meter perjalanan untuk menuju ke tempat pembuatan kue Lumpur, sepanjang jalan ini memang kerap kali dijumpai warga yang menggelar barang dagangannya di depan teras rumah mereka yang mungkin boleh dibilang tidak bisa dilewati roda empat. Kerasnya kehidupan dikota besar mungkin salah satunya pemicunya, ditambah lagi tingginya harga bahan kebutuhan pokok termasuk bahan yang dubutuhkan untuk mepbuat roti.

Kue Lumpur yohana rasanya sudah tidak asing lagi di telinga panjunan. ini terbukti sekali ketika saya salam masuk ke gang III ketika saya menanyakan ternya mereka tau & mengatakan tempat dimana lakasi saya masksud. Ibu 2 orang anak ini terlihat piawai sekali dalam mengolah adonan,.........bersambung (masih bebelum kelar ).....................>>>>>>>>>


[MODEL] Photo editting Cartoon comic







[MODEL] Photo editting Cartoon comic

tema : waktu itu bebas sih ....maunya casual tapi sporty ( jadinya ya gini )
lokasi : peti kemas tanjung perak
deskripsi : siang hari bolong .... model 3 orang

foto ini terinspirasi dari editting gambar cartoon yang beredar saya berusaha untuk menjadikan foto ini menjadi lebih kental lagi dengan teksture yang ada sebagai background nya ini mungkin yang menjadikan gambar inin menjadi rada aneh dan eye catching aja kl menurut saya , selanjutnya .....


zukamotto

Sabtu, 09 Februari 2008

Pasar Turi Riwayatmu kini (pasar perkulaan terbesar se-JATIM)







Pasar Turi itu Terbakar

SURABAYA, Pengamatan di Pasar Turi Surabaya, Sabtu (28/7) Sedikitnya 10 unit Pemadam Kebakaran Pemerintah Kota Surabaya, terus melakukan pembasahan di sumber api di Pasar Turi. Sedangkan pemilik toko umumnya mengamankan barang yang masih terselamatkan ke gudang atau ke rumah masing-masing.

Namun kedatangan saya waktu itu agak terlambat sudah hari ke 4 setelah kejadian.Namum masih ada sisa puing yang terbakar .
, Dinas Pemadam Kebakaran Kota Surabaya terus mensiagakan sekitar 10 unit mobil. Semua akses jalan ke lokasi ditutup dan dikawal polisi, dan yang diizinkan masuk ke lokasi hanya pemilik toko, dengan membawa surat kepemilikan kios.

Ketua Umum Himpunan Pedagang Pasar Turi, Joko Sujiono yang ditemui di lokasi menyebutkan, hingga pukul 14.00 WIB, tercatat sudah 2.780 kios yang hangus terbakar, terutama di Pasar Turi Baru tahap I dan II, ditambah Ramayana. “Toko Ramayana sudah ludes terbakar,” ujarnya.

Muchlas Udin perwakilan HPP meminta supaya kison penampungan segera dibangun. Lokasi yang diajukan antara lain Jalan Tembaan, Jalan Pasar Turi dan Jalan Dupak. “Pedagang ingin kios penampungan secepatnya dibangun agar kerugian bisa ditekan. Apalagi sudah mendekatan bulan suci Ramadhan yang merupakan masa panen pedagang,” kata Joko.

foto & text by : yzukamotto

Pierrick Pedron Concert@Mitra Cineplex










Pierrick Pedron Concert@Mitra Cineplex


SURABAYA - Tadi malam (27/11), pencinta musik jazz mendapat suguhan istimewa dari musikus jazz Prancis Pierrick Pedron Quartet. Konser yang diadakan di Gedung Mitra 1, Kompleks Mitra 21, itu disponsori Pusat Kebudayaan Prancis (CCCL) Surabaya. Sebelumnya, Pierrick Pedron Quartet telah pentas di Jakarta dan Jogjakarta.

Kemarin, pemain saxophone itu membawakan 18 lagu yang terdapat dalam album barunya. Dia berharap, dua lagu hitnya, Waltz for King dan Deep in Dream, memberikan nuansa segar kepada penggemar musik di Surabaya.

Dia mengatakan, seluruh lagunya terinspirasi musik jazz pada 1960-1980. Meskipun terbilang kuno, dia menyebut musiknya tetap enak didengar. "Musik kontemporer dalam lagu saya disajikan dengan aransemen modern sehingga lebih segar," jelas Pierrick Pedron saat konferensi pers kemarin.

Di Jakarta dan Jogjakarta, dia mengaku terkesan dengan reaksi hadirin. "Sejak sebelum, saat, dan sesudah pentas, seluruh hadirin antusias dengan musik yang saya bawakan," katanya. Selain itu, banyak musisi jazz lokal yang mengajak diskusi tentang perkembangan musik jazz setelah pentas. Di Surabaya, dia berharap dapat memberikan penampilan terbaiknya.

hehehhee...di sana juga ada saya sedang ber pose dengan pemain Drumm nya ......mejeng sekali kali pengen juga di potoeinn.....

foto & text by zukamotto
;

Rabu, 06 Februari 2008

Alas Kaki Yang Melegenda












Alas kaki yang melegenda

Seiring dengan perkembangan zaman yang terus berjalan seiring perjalanan perkembangan sejak hingga ditemukan sandal sebagai alas kaki, memang tidak ada yang tau asal usul pertama ditemukan alas kaki purba ini. sebut saja klompen atau biasa disebut bakiak ini akan selalu menemani kaki kita sebagai orang timur dirasa sudah melekat.

Foto & teks : yohan taryono widodo

www.yzukamotto.blogspot.com


Minggu pagi itu nampak lengang,tidak ada yang istimewa dibandingkan hari biasa di sekitar daerah ini. Lorong di sepanjang jalan ini memang merupakan sentra perkulaan pera pedagang mulai pakaian sampai sembako yang berada di sekitar jalan Kembang jepun atau biasa disebut “kya-kya”.

Lorong jalan yang dipenuhi dengan ornament bangunan peninggalan jaman Belanda.Namun di salah satu sudut jalan, Jl. Panggung ini nampak beberapa perajin kelompen, tak jauh dari mulut blok salah satunya Jaswadi,40, bapak 3 orang anak ini mengaku sudah hampir 10 tahun lalu ini menggelar barang dagangannya di depan bangun tua nomer 17 ini.

Sejak pukul 6 pagi ia bersiap menggelar dagangannya dengan sebilah pisau potong, paku, palu dan bahan kelompen yang masih polos, kelompen yang tesusun rapi dalam beberapa karung ini, dijumpai banyak macam pernik kelompen mulai dari yang polos,dicat hingga yang sudah dipelitur sehingga terlihat lebih bagus. Bangunan khas peninggalan belanda dan kelompen ini terasa begitu menyatu akan kesan klasiknya maka tidak salah jika ia memilih lokasi ini.

Mahalnya bahan baku kayu mentaos & mahoni dimana seruanglobal warning” dunia nampaknya juga mempengaruhi harga jual kelompen .ia mengaku belajar membuat kelompen ini dari Bp. Jaswadi perajin asal Jombang yang kemudian memberikan kepercayaan padanya untuk menjual di kota pahlawan ini.

Di depan teras selebar 1,5 x 3meter di salah satu bangunan tua no. 17 ini, terkadang dikala hujan mengguyur ia juga sudah menyiapkan tutup payung untuk melidungi barang dagangannya dari air hujan, namun ia terlihat tenang karena ini sudah biasa ia lakukan seperti musih penghujang datang

Pria kelahiran desa baptis kediri,40 tahun yang silam ini juga merasakan rejeki ketika dirasakan hujan bagi sebagian orang membawa bencana, bahaya namun berbeda apa yang dirasakannya justru sebaliknya. Alhamdulilah ,mas “ ungkap Jaswadi” .

Kalau musim hujan datang seperti ini adalah saat menggembirakan bagi dia & kawan-kawannya. Waktu menunjukkan pukul 8.30 pagi satu persatu orang yang melintas datang membeli beberapa kelompen buatannya. Tiga pasang kelompen dibeli “pak mangke pakune ditambahi , nggih pak?”nggih ..bu..njenengan tumbas pinten..setelah transaksi jadi Jaswadi lasngsung memasang paku tambahan di kelompen pilihan pembelinya.Pelangganya banyak yang membeli untuk dijual kembali di Madura & Gresik, ungkapnya.mengapa dipilih kayu mentaos ini juga karena halus dan lebih ringan.

Sepasang sandal buatannya dipatok Rp. 5.000.-/ pasangn, itupun bisa kurang jika belinya banyak, mas “tambah Jaswadi sambil tertawa “wong regine kelompen niki nggih mboten purun kalah kaliyan sandal jepit(baca: orang kelompen ini juga tidak mau kalah dengan harga sadal jepit). Bahan bakunya kayu ia dapatkan di Jombang-Jawa timur yang sudah dibentuk sedemikian rupa seperti kelompen pada umumnya dari yang polos sampai yang berduri (untuk refleksi kaki). Di jombang sangat banyak sekali tanaman kayu mentaos & mahoni edangkan di jalan pangung ini tinggal finishingnya saja.

Foto & teks : yohan taryono widodo

www.yzukamotto.blogspot.com