Kamis, 31 Januari 2008

[PREWEDDING ] DIKMAN & ARYA Part 2(two)







[PREWEDDING ] DIKMAN & ARYA Part 2(two)
big thanks for DIKMAN & ARYA
photograph by yzukamotto contact us:
konsultasikan dengan kami untuk budget anda dengan harga paket kami :
wedding, prewedding , dokumentasi
08155025937 / 031 -3818276
www.yzukamotto.blogspot.com
www.wiwid2005.multiply.com
link : http://wiwid2005.multiply.com/photos/album/83/PREWEDDikman_-_Arya_

[LIPUTAN ]SIM keliling POLSEK SURABAYA waktu di Mangga Dua Mall








[LIPUTAN ]SIM keliling POLSEK SURABAYA waktu di ManggaDua
big thanks Bapak Jery (lupa pangkatnya )
lebih lengkap linknya di : http://hobhiro-jerrysim.blogspot.com/2007_11_01_archive.html

yzukamotto
08155025937

Rabu, 23 Januari 2008

[Liputan ] Hari Anak Nasional 22Juli “Jangan Hapus Keceriaan Anak Dengan Penggusuran”
















































“Jangan Hapus Keceriaan Anak Dengan Penggusuran”


Memang benar spanduk berukuran 1x6 meter membentang di dalam area pelataran kebun bibit Surabaya. Minggu 22 Jui 2007 kebun bibit yang merupakan taman flora milik pemkot itu terlihat ramai dipadati oleh anak. HARI ANAK NASIONAL yang diperingati serentak di seluruh kota di Indonesia, salah satunya di Surabaya – kebun bibit misalnya, paguyuban warga stren kali Surabaya menggelar acara perayaan Hari Anak Nasional. Lebih dari 200 anak bermain permainan ketangkasan, kerja team, dan juga kekompakan.
Dengan didampingi para tutor / pembimbing mereka bermain tiap kelompok 15 orang. Lagi – lagi juga keceriaan mereka sungguh luar biasa sekali. Setelah selama seminggu mereka disibukkan oleh aktivitas sekolah, PR dan tugas, mereka sekarang terlihat begitu senang berkumpul bersama. Permainan demi permainan mereka lakukan tanpa beban terlintas. Acara yang dijadwalkan mulai pk. 10 pagi ini terlihat berjalan lancar.
Mereka bukan saja datang dengan teman-temnnya disana , melainkan dengan anggota keluarga (bapak – ibu) mereka yang juga ikut mendampingi mereka. Kahadiran orang tua hanya mendampingi saja melihat dari jauh dan membiarkan anak mereka bebas bermain dengan temannya. Inilah perlunya pengawasan namun tetap memberikan kebabasan pada anak sehingga anak bisa berkembang.
Lomba lari tiarap dibawah rajutan tali temali ala tentara ini adalah permainan pertama, baik laki-laki maupun perempuan melakukannya semua. Begitu juga permaina menyusun puzzle, hingga permainan yang dengan air, yaitu mengisi sebuah pipa yang di beberapa bagiannya sudah dilubangi dimana didalamnya dimasuki bola dimana tugas mereka mengisi pipa tsb hingga penuh dan tiap kelompok diberi 6-8 orang / kelompoknya mereka terlihat cekatan mendengarkan perintah dari kakak pembimbing, dan mereka langsung bisa melakukannya.
Terlihat dari mereka dan kemampuan mereka mulai terasah, pipa yang seharusnya ditutup dengan jadi –jari mereka namun ada juga mereka berusaha melepaskan baju mereka , dan mengikatkannya di pipa berlubang tsb ….CCcccckkkk decak kagum terlintas di pikiran saya bayangkan mereka seperti kita pernah lihat film Macgiver si ahli fisika yang pandai mencari akal. Bisa berfikir seperti itu ….lepas dari pemikiran mereka bertindak curang atau tidak.
Dengan cerianya meski air mengguyur baju mereka , lupur megotori mereka terlihat dari senyuman mereka nampak begitu gembira.
Mereka tampak enjoy dengan permainan mereka dengan team mereka , basah kuyub bukanlah masalah, menang kalah juga rupanya bukan masalah terpenting bagi mereka, karena baik team yang menang / kalah akan memperoleh hadiah yang sama. Memang ini yang sudah direncanakan oleh panitia paguyuban stren kali Surabaya pagi itu.
Bahkan bukan saja mereka yang senang dengan permainan mereka bahkan salah seorang fotografer salah satu media pun berusaha mendapatkan angle yang bagus hingga harus naik ke atas pohon yang tak jauh dari permainan isi pipa tersebut. Hehehehee……heheh
Memang mungkin ini yang mungkin bisa kita lihat bersama akan keceriaan anak Indonesia semoga keceriaan ini bisa terus terjaga sampai anak cucu kita nanti . SELAMAT HARI ANAK NASIONAL 22 JULI 2007.
Photo & text by Editor :
Y_ Zukamotto


link :http://wiwid2005.multiply.com/photos/album/44

[Liputan] Festival Seni Lintas Budaya Surabaya - Kochi JEPANG 2007







Festival Seni Lintas Budaya 2007
(a Cross Culture Fest 2007)


Tidak seperti hari biasanya , dimana hari ini juga bertepatan sekali dengan hari Anak Nasional . namun hari ini Minggu 22 JUli 2007 terlihat beda di pelataran balai kota Surabaya (taman Surya ).
Pemerintah kota Surabaya menggelar acara dalam rangka peringatan 10 th kota Surabaya – Kochi (jepang). Delegasi itu diantaranya dari Kochi-Jepang, delegasi Xiamen – China dan delegasi Busan – Korea. ini merupakan bagian dari bagian kebersamaan & persahabatan atarara kota Saurabaya & pemerintah kota Kochi jepang.
Festival yang dimeriahkan dengan serangkaian acara diantaranya : Kolaborasi Reog Ponorogo & Barongsai , Seni Tari Labas Samya , Seni Tari Yosakoi , Kramat Ensemble (percution Ethnic), Pencak Silat, Tari bunga Nusa, dan hadir juga delegasi dari Jepang, Korea & China
Tari Labasamya mungkin sangat asing bagi kita , tari ini digarap sebagai jawaban atas jawaban atas perlunya tarian khas Surabaya yang bernuansa kerakyatan, sederhana mudah dipelajari dalam waktu singkat oleh siapa saja.Labas adalah salah satu ragam gerak tari dalam bentuk berjalan yang menjadi cirri pada tarian tandhakan maupun ngremo . Samya berasal dari bahasa jawa yang berarti bersama.
Sosialisasi pertama th2004 pada festivas labasamya di tugu pahlawan diikuti oleh 95 grup, 1200 peraga . dan yang ke II th 2005 di halamn balai pemuda diikuti oleh 135 grup, 1570 peraga dan yang ke III tahun 2006 lalu di halaman kompleks SDN Kalisari jl. Gub. Suryo diikuti oleh 150 gup, 1800 peraga.
Begitu juga dengan tari Seni Tari Yosakoi merupakan salah satu tari yang sedang berkembang di kota Kochi – Jepang, dan merupakan bentuk festival tahunan, dan kali ini digelar di Surabaya yang merupakan kerjasama dengan “Sister City “ pemerintah Kochi- Jepangdan pemerintah kota Surabaya dibidang Budaya.
Tari BUnga Nusa dimaksudkan sebagai penggambaran tentang keanekaragaman budaya di Indonesia yang juga hidup menjadi bagian dari masyarakat kota Surabaya saat ini . yang merupakan gabungan dari komunitas tari : BTJT, Brang wertan, Cabdhik Ayu, Pandusiwi, SMA Trimurti, UKM Adi UPN Veteran.

Delegasi Jepang Diantaranya: Kudo Rie,, Ukoda Kayo, Tanikawi Aya, Komatsu Kana, Kotaoka Tomoko , Mitani Sachiko , Takeuchi sumiyo, Asaoka Hana, Sudo Masayo, Hayashi Chizuru, Yoshikawa Kyoko,

Sedangkan dari delegasi Koreadinataranya: Gi Tae Hong hong, Kim Tae Hun , Oh Soo Yeoun, Kim Ju Yeon , Kim Jin Young, Lee kyang Hyen , Yoon Eun Ha , Lee Hyun Ju Kang Mo Se, Lee chong Hue, Neo Tae Seong, Ryu Kwon Hong, Choi Eui Ok , Kim Yun Hoi, Kong Yang Hoon, dan Choi Seung Hyei

Dan delegasi China dintaranya adalah Ms. Zhang Ping, Ms. Zhuang Yanhong, Ms. Wu Xinhua.
Yang juga diadalan dalam acara ini beberapa perserta dari sekolah lembaga perkumpula Budoyo tari se Surabaya dengan Tim : SMP. Santo carolus , Rizky, Pandu Siwi, BIana TAri JAwa Timur, IMC Cetre Genesha , candiik Ayu, SMP negri 1 Surabaya, SAMTRIM, ITS language center, Ayomi Amindoni (UNAIR) , Mutiara Timur, JAsmin

[Liputan ] PESPARAWI Se MD Jawa Timur






[Liputan ] PESPARAWI Se MD Jawa Timur 2006
surabaya di gedung PETRA - Surabaya

[Liputan Wedding ]NIKEN-OKKA Desember 2006

Mempublikasikan Posting









~[LIPUTAN FOTO JURNALISTIK ] Perlintasan KA Versi ASli Colour part II




Perlintasan KA Versi ASli Colour part II To : Koran Surya Email. redaksi@surya.co.id Subjec : WARTEG Senyum Penjaga Perlintasan KA

liputan ini juga sudah dimuat di harian pagi SURYA di rubrik WARTEG
tanggal 12 Desember 2007
ini linknya :
www.surya.co.id di pakai search : citizen jurnalism by yohan taryono widodo
http://www.surya.co.id/web/index.php/Citizen_Journalism/Penjaga_Perlintasan_KA_Atur_Lintasan_Selamatkan_Nyawa_.html

Sore itu ketika sang surya sudah sedikit meredup ke arah barat, menuju ke peraduan.tak jauh dari arah perempatan jalan Nias ke arah gubeng jaya gg II(dua). seringkali kita melihat dan mengetahuinya terlebih lagi mendengar suara laju kereta api yang melaju dari arah datang atau berangkat ketika melintas di pertigaan Jl. Gubeng jaya dari arah Jl. Nias lokasinya berjarak 200 meter tak jauh dari lokasi. Jalan kecil yang dibatasi dengan pagar pembatas dari potongan rel sepur (kereta) terpasang menancap ke tanah menjadi pagar dengan tanda lingkaran dengan garis strip ditengahnya (tanda stop) , ini pertanda hanya kendaraan roda dua yang boleh melalui jalan ini ,ya jalan pintas. Potong kompas yang selama ini sering kali digunakan oleh warga kita terkadang memang agar mempercepat waktu tempuh kita menuju tempat tujuan. Namun apa metoda jalan pintas ini tidak membahayakan si pengguna jalan.???
Memang di jalan pintas ini sangat ramai sekali nampak orang lalu lalang baik menggunakan kendaraan bermotor, sepeda maupun pejalan kaki. Nampak 2 orang bapak –bapak paruhbaya selalu sibuk mengatur kapan orang bisa melintasi jalan ini, dengan berbekal sempritan(peluit),topi dikala panas menyengat , jaket dan tanda penyetop dari kayu berbentuk lingkaran dengan warna merah, jika kereta api melintasi jalur ini. Sesekali ia duduk direl melihat dari kejauhan lampu perlintasan yang letaknya 200 meter dari arahnya kuning ada kereta lewat dan ketika lampu berwarna kuning kita harus berhenti dan ini lah ia harus memperbolehkan pengguna lintasan ini untuk melintas, dan jika lampu berwarna putih justru sebaliknya.
Nampak ada benda seperti speaker yang ia gunakan untuk menjadi sirine ketika kereta hendak melintas .nginginignging……..ngong nging .ngong…….kurang lebuh seperti intu bunyinya.
Bp. Bachri, Sugeng , dan Jono adalah figur orang yang bisa menjadi teladan / contoh . Bachri, 67 th sudah 36 tahun tinggal di Surabaya dan sudah tahu seluk beluk kota ini. lelaki asal kota tahu (kediri) ini setiap harinya berangkat dari rumahnya yang tempat tinggalnya tidak jauh dari pintu perlintasan mengaku berangkat setiap pagi jam 6 atau 7 pagi sudah ada di tempat. Mereka bertiga membagi jadwal jaga mereka selalu roliing tidak ada jadwal yang tetap kuncinya hanya komunikasi saja diantara mereka.
Bachri mendekati saya dan berusaha menunjukkan plat besi yang sudah agak berkarat tertancap di bibir rel dengan tulisan “ dilarang mendirikan bangunan diperlintasan ini karena akan segera dibangun lintasan / rel kereta api” sebenarnya ia sudah tidak mau menjaga pintu perlintasan ini, namun karena rasa kasihan melihat lintasan ini masih banyak dipakai orang dan tidak ada yang menjaga mereka bertiga masih tetap akan menjaganya tanpa pamrih, uangkapnya.
Memang hari itu yang kebetulan jaga adalah bachri dan sugeng karena jono rekannya kebetulan pulang kampung karena ada hajatan saudaranya , ungkap bachri.
Bachri yang dulunya pernah bekerja sebagai satpam di kantor telepon seluler swasta indosat di jl. Kayoon Surabaya ini mengaku kini dia sudah tidak bekerja lagi, dan ini adalah kesibukannya menjaga pintu perlintasan kereta api sembari menghilangkan kejenuhan dikala ia sudah tidak bekerja lagi, dan dirinya sangat terketuk sekali menlihat banyaknya korban yang barjatuhan ia menghitung 3-4 orang pernah meninggal di perlintasan kereta api ini / tahunnya.
Bachri menceritakan sedikitnya 3-4 orang /tahunnya terjadi kecelakaaan akibat melintas, karena ada yang sedang berjalan diatas rel dan menerima telepon HP namun sampai kereta yang melintas membunyikan klakson panjang tidak didengarnya , seketika itupun kereta menabrak pejalan kaki tersebut, uangkap dia.
Bachri , dan sugeng yang sudah sejak idul fitri tahun 2006 kemaren ini mengaku tidak ada yang membayarnya(gaji) baik dari PT.KA atau RT setempat, kaleng plastic yang dililitkan di pintu masuk & keluar dari perlintasan sebagai uang sukarela yang ia harapkan “diberi syukur tidak juga ga’papa?!” , tambahnya dengan nada rendah.
Lagi ia mengatakan”kami tidak pernah meminta uang dari pengguna yang melintas di lintasan ini. Ia tidak mau dikatakan meminta –minta mereka sama sekali tidak meminta dari tenaganya ini di mengapdi demi siapa juga dia tidak mengatakan hanya dia mengatakan karena rasa kasihan terhadap para pengguna jalur di persimpangan ini , baik mahasiswa, pelajar, pegawai dan umum yang selalu ia jumpai.
Perasaan kasihan yang muncul dari para bapak 2 ini yang menggugah hati mereka untuk menjaga pintu perlintasan.
Terkadang klo mendapatkan uang 30 ribu dari kaleng plastiknya mereka membanginya dengan adil diapa yang jaga waktu itu. Namun mereka selalu menyisahkan Rp. 5ooo untuk biaya kas perbaikan bantalan kereta api yang terbuat dari kayu. Kayu ini membentu pengguna agar tidak tersangkut dir el, ayang mengakibatkan berbahaya. Memang berbahaya sekali ketika kendaraan roda 2 melintas harus naik turun ketika melintas.
Di sudut yang sama nampak payung besar bekas muniman soft drink “coca cola “ditancapkan diatas warung soto di dekatnya dengan baduakn kayu & alas jog untuk beristirahat., terdengar dengan keras salah satu gelombang radio dengan volume tinggi yang sengaja manteng disana sebagai penghibur dikala ia melakukan “tugasnya” .
Hamper 1jam 30 menit bachri dan sugeng menemani saya tidak terasa sudah 5 kereta api sudah melintas waktu itu, tidak terasa waktu sudah larut waktu menunjukkan pukul 3 sore mentari sudah menyingsing, hanya satu yang mungkin masih bisa kita contoh teladan dari bapak –bapak ini adalah rasa teladannya, kepatuhannya pada komitment yang dibuat berdasarkan kesepakatan bersama demi kepentingan orang banyak ini lah yang mungkin bisa kita jadikan teladan yang patut ditiru. Namun yang mungkin menjadi membekas di benak kita apakah diantara paramuda ada yang mau meneruskan dikala mereka sudah tidak “bertugas” lagi. Apakah PJKA akan mendirikan rumah signal di kawasan ini atukah lintasan ini akan ditutup karena faktor keamanan.

Artikel by. Yohan Taryono Widodo ( yohan )
http://wiwid2005.multiply.com/photos/album/86/LIPUTAN_FOTO_JURNALISTIK_Perlintasan_KA_Versi_ASli_Colour_part_II
email:twelve20five@yahoo.com

Nb. foto ini belum ada editting hanaya sya compress aja ajar lebih mudah di up load

liputan ini juga sudah dimuat di harian pagi SURYA di rubrik WARTEG
tanggal 12 Desember 2007
ini linknya :
www.surya.co.id di pakai search : citizen jurnalism by yohan taryono widodo
http://www.surya.co.id/web/index.php/Citizen_Journalism/Penjaga_Perlintasan_KA_Atur_Lintasan_Selamatkan_Nyawa_.html

Theatre di gedung cak durasim 2006